MISI MENUJU HIDUP MINIMALIS, MENYEDERHANAKAN HIDUP AGAR LEBIH BAHAGIA

Hidup Minimalis adalah praktik menyederhanakan hidup seseorang. Hidup minimalis dimaknai, hidup dengan benda terbatas atau dengan benda yang dibutuhkan saja. 

Sebuah misi menuju hidup minimalis, merupakan proses. Iya, proses. Menjadi minimalisme tidak bisa sehari semalam. Perlu kesabaran. 

Pada tulisan kali ini, Kita akan mengenal 5 misi menuju hidup minimalis. Baca sampai habis ya

Misi 1. Memahami Kegunaan Hidup Minimalis 

Berbicara manfaat minimalist lifestyle, yang pertama kali terpikir adalah hemat. Padahal enggak hanya itu saja faedahnya.

Memiliki barang akan menguras pikiran, dari merencanakan beli barang itu dimana, meletakkannya di sudut rumah sebelah mana, sampai memikirkan menjaganya jangan sampai rusak. Aduh, ribet kan ? Belum lagi waktu untuk merawat benda tersebut. 

Kita dapat menghemat waktu serta tenaga kita buat melakukan hal lain sebetulnya. Dengan begitu dapat meningkatkan produktivitas. 

Misi 2. Mengenal Rumah dan Isinya

Rumah itu bukan tempat menyimpan barang. Rumah adalah tempat beraktivitas dan istirahat. Siapa yang beraktivitas ? anggota rumah beserta benda di dalamnya. Bagaimana aktivitas benda ? dimanfaatkan, dipakai, tidak nganggur atau hanya disimpan. 

Rumahku istanaku. Selayaknya kita merawat dan menjaganya. Bukan hanya dari kerusakan akan tetapi dari benda tak bernilai juga. 

Misi 3. Mengajak Anggota Keluarga

Jika telah memiliki ilmunya lalu menerapkannya, bagaimana dengan anggota keluarga ? Jangan-jangan hanya kita yang melakukan shorting decluttering. Suami, istri, dan anak, tidak. Padahal di rumah tentunya ada anggota yang mempunyai barang pribadi masing-masing. Bukankah capek rasanya bila bekerja sendirian ? 

Mengajak keluarga hidup minimalis adalah tantangan. Tidak semua anggota sepemikiran dengan kita. Seorang istri ingin berbenah rumah, suaminya kolektor sepatu lari, nah perlu ada diskusi dong, tidak boleh seenaknya membuang ataupun menjual benda yang bukan milik kita.

Jadi, mari kita ajak keluarga kita mengenal gaya hidup minimalis ini. Caranya ? diskusi santai sambil minum kopi. Tidak perlu dengan kata berat atau ilmiah. Ceritakan saja tentang orang jepang yang gemar menata ruangan dengan benda sedikit. Atau ceritakan kalau ada benda di rumah yang belum terpakai optimal. Benda tersebut hukumnya mubadzir. Eman-eman. 

Pendekatan dengan pasangan, mulailah dengan tahapan, tidak serta merta mengatur dan menerapkan sesuai keinginan sendiri. Ingat, kalian adalah tim, harus kompak. 

Mengajak anak bukan hal mudah. Bayangkan kita mengajak mereka hidup dengan sedikit mainan, mainan ditata serapi mungkin sesuai kategori tata simpan, apa bisa ? bisa kalau anak remaja dan dewasa, tapi tidak untuk bayi dan anak-anak. Karena mereka cenderung suka bermain dan aktivitasnya pun berkutat pada mainan saja.          

Belikan anak mainan secukupnya dan benar benar mereka suka. Diskusikan terlebih dahulu sebelum membeli. Hindari membeli mainan dadakan, contohnya pergi ke pusat perbelanjaan lalu mereka melihat mainan kemudian membawanya pulang. Ada kemungkinan mainan ini adalah kesenangan sesaat. Ruginya lagi, bila mainan ini tidak ada nilai edukatifnya. 

Jadi, jelilah membeli barang anak. Tanyakan lagi pada diri sendiri, beli barang karena kebutuhan anak atau sekadar suka dengan barang tersebut karena lucu. 

Misi 4. Banyak membaca Buku Minimalis

Hidup minimalis, tidak asing di jaman sekarang. Bermunculan buku mengenai minimalist lifestyle tidak memungkiri mempengaruhi pola pikir masyarakat untuk menerapkan gaya hidup ala orang jepang ini. 

Sebelum memulai menerapkan gaya hidup minimalis, Saya rekomendasikan buku bacaan bagus buat calon minimalisme. Hanya referensi yah, buat menambah wawasan dan motivasi. 

Seni Hidup Minimalis karya Francine Jay adalah buku pertama Aku baca, dari buku ini pola pikir terbentuk. Penuturan dasar pemikiran minimalisme oleh Jay ini sangat mudah dimengerti. Di bukunya, ia menuliskan dengan kalimat sederhana. Begitu pula metode STREAMLINE, cara berbenah ala si penulis sangat mudah diaplikasikan. 

Buku kedua yaitu Metode Konmari oleh Marie Kondo. Perempuan Jepang yang memiliki komitmen tinggi berbenah, sampai dia melahirkan metode berbenah. Saking niatnya, Marie juga mengajarkan cara melipat baju. Sedetail itu ya. Tidak ayal buku konmari menjadi best seller dan booming, terutama di kalangan perempuan baik single maupun ibu rumah tangga. 

Satu lagi, berbenah ala orang Indonesia, buku karangan Khoirun Nikmah yang berjudul Gemar Rapi pun recomended buat minimalisme pemula.

Misi 5. Memulai Hidup Minimalis

Niat adalah kunci. Semua perbuatan tergantung niatnya. Lalu, eksekusi barang. Selamat mencoba 😊

Baca juga [ Review Buku Anak ] Allah Selalu Ada Untukku

Akhir kata. Bahagia tidak diukur dari barang.  Faktanya, hidup mewah, memiliki banyak barang, belum menjamin kebahagiaan seseorang. Bahagia datangnya dari hati dan mindset. Hati tenang tentram, merdeka, itu bahagia. Mindset kita mau diatur bagaimana ? barangkali Kita ini ter-setting, hidup sederhana itu lebih bahagia. Bahagia itu karena cukup. 

Diterbitkan oleh jurnaldeta

Hello.. I'am Deta.

18 tanggapan untuk “MISI MENUJU HIDUP MINIMALIS, MENYEDERHANAKAN HIDUP AGAR LEBIH BAHAGIA

  1. Wih… minimalis bukan hanya ngajak hemat ya kak? Tadi saya baca, awalnya menduga ngajak hemat. Setelah selesai, ternyata intinya hidup rapih, barang yang kepakai saja.

    Benet sih kesulitannya, kalau suami kolektor, nah suamiku kolektor alat-alat listrik, suka benahin lampu, lampu yang rusak malah diambil nanti diperbaiki.. tapi nanti.. 😅😅

    Suka

  2. wah aku baru denger metode STREAMLINE nih mbak.. kalau Metode Konmari oleh Marie Kondo sudah sering ku denger. memang ya, hidup minimalis banyak banget manfaatnya, aku pun lagi berlatih mbak, tapi ya masih berproses 😀

    Suka

  3. Kalo aku tipe orang yang nggak suka buang barang. Suka simpen barang yang kira-kira bisa dipakai lagi hehe. Pernah baca buku Metode Konmari juga, tapi belum bisa nerapin wkwkw. Untuk sekarang mungkin mengurangi beli barang agar rumah nggak jadi kayak gudang 😂

    Suka

  4. Minimalis sekarang sudah menjadi tren bukan hanya rumah yg minimalis,
    Prinsip juga ternyata minimalis hehe
    Apapun prinsipnya yg penting bisa bahagia Mbak.

    Suka

  5. Ingin hidup minimalis yang pertama emang mindset harus di benahi. Kedua bisa coba ikut kelas berbenah sadis atau KBS
    Benar2 nampol ilmu dan praktiknya, benar2 sadiz

    Suka

  6. Setuju sama paragraf penutup.
    Bahagia gak diukur dari barang. Disekitar ku banyak loh yang hidup dikelilingi barang mewah tapi gak bahagia. Gak tenang. Hampir setiap saat mereka gelisah. Takut sama maling.

    Suka

  7. benar ya Mbak, bahagia itu sederhana, bahagia itu karena cukup, kalau udah ngerasa hidup minimalis itu udah cukup, pasti akan buat lebih mudah menjalaninya dan jadi bahagia dong ya 🙂

    Suka

  8. Ide yang bagus untuk dunia ya. Dengan menerapkan hidup minimalis, tak akan ada benda-benda mubadzir yang ditumpuk, dibeli tapi tidak terpakai. Harusnya bisa diterapkan di segala lini. Termasuk pada penggunaan plastik.

    Suka

  9. Wah senangnya baca artikel ini, saya setuju banget dengan prinsip hidup minimalis ini Mbak.
    Saya juga sedang berproses menuju hidup minimalis ini. Memang tidak mudah dan tidak dapat terjadi dalam sekejap mata. Butuh waktu lama, apalagi bagi orang yang awalnya suka koleksi-koleksi sesuatu, hehe. Jadi harus decluttering banyak hal. Semangattt Hidup Minimalis!!

    Suka

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai